Pages

kepada siapa?

tapi kolibri terus bernyanyi,
bukit berlapisi bluberi
dan sepotong kue kenari sembunyi-sembunyi.
mau diam-diam pun rasa manisnya masih teranyam,
entah untuk selai mana di toples apa,
mungkin pineapple jam,
atau selai kadaluarsa?
ah saya terlalu buta rasa.
menggelenyar tapi..
samar-samar.
pasti ada, tapi untuk siapa?
senyuman di keramaian tadi petang yang sedikit tertangkap dalam hilang...
atau...
sapaan gelap malam lewat telepon genggam?
ah....

tapi kolibri terus bernyanyi,
bukit berlapisi bluberi
dan sepotong kue kenari masih sembunyi-sembunyi.




6 comments:

me said...

tapi burung-burung tak pernah bisa berenang dan kita yang tak bersayap sering kali bermimpi ingin terbang. kepada siapa sesungguhnya matahari diciptakan, bila malam terus saja menelan bulan dan melupakan jingga senja di kejauhan.

di sini, sesungguhnya kita hanyalah jarum jam yang lelap di atas tempat tidur, mungkin sambil sesekali menelan tanda tanya...

setiap hari. tanpa henti.

-=gilank=- http://iea.blogspot.com

wawan said...
This comment has been removed by a blog administrator.
wawan said...

gilank: cape dah ahh...
helium heaven: pengen kue kenari lapisnya

----
penjara yang paling ngeri adalah kata. keindahan dan kebenaran terbunuh dalam kata. orang-orang juga membunuh karena kata.

cape dah gue

batasnalar said...

Dan embun masih serupa dengan keindahan masa lalu itu. Dia hanya lalu mengalir menuruni bukit, meresap ke dalam, dan lari ke lautan.

Seperti mimpi-mimpimu. Semua semesta pun terbangun setiap paginya :)

windy maulidya nazla said...

nomer hapeeeeeeeeeeeee!!!!!!!!!!!!!! no gw juga ganti tawwww
gw dah jadian(lagi) ma theo.

windy maulidya nazla said...

amleeee...nomer hape dungdungdung.ah dikau somse sekali