Pages

dan kepala saya terus nyaris pecah.
entah karena ribuan piksel dan dunia maya yang menelanjangi mata sampai merah,
entah karena sejuta pikir-pikir selai mana roti apa.
terus terus terus campuraduk seperti kalau-kalau dj-nya mengguratkan piringan itu sampai ngilu lalu saya minta ganti saja elektronika sampai berdansa-dansa.
ya ampun, telepon saya bahkan mencekik leher dengan ringtonenya. banting saja sekalian sampai berkeping2.
tinggalkan saya sendiri, tapi saya mau ditemani. bukan, bukan selai durian di malam buta yang sambil ngelindurpun saya santap saja tanpa pikir2 lalu besok-besok saya muntah-muntah karena sialnya daridulu saya memang tidak suka durian sialan itu.
ah,
ya ampun beri saya selai pisang, dengan coklat hitam di atas donat premium mall kota kembang,
di pojok mana dia bersembunyi, saya sampai lari-lari ngos-ngosan dan kelelahan.
pusing tak karuan.

aaaaaaaaaarghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..........