Pages
malam ini,
detik ini,
saya nyaris menangis dua kali.
tapi tangisan kedua ini bukan untuk si laki-laki itu karena penyebab yang tadi.
(ah intuisi saya memang tidak pernah bohong. walau nyatanya saya cuma dibisiki sedikit dan selebihnya telinga saya dibuat kedap suara)
tapi saya menangisi Tuhan, untuk keapatisan saya yang berlebihan. sepertinya saya memang terlalu hitam karena dosa dan juga jadi buta. iya. saya. hati saya.
lalu di detik ini saya benar-benar menangis ketika teman saya baru saja bilang kalau mungkin ini panggilan-Nya untuk mendekat lagi.
saya memang terlalu jauh. terlalu sangat jauh. sudah sejauh itu.
lalu sepertinya, bahkan dengan ketidak perdulian saya yang setengah mati itu pun lalu seolah-olah Dia menyapa saya lagi.
melalui jawaban yang sedari kemarin saya ulang-ulangi dan saya tanya-tanyakan lagi di setiap akhir pertemuan saya yang begitu j a r a n g dengan-Nya.
melalui malam ini. melalui sedikit sakit hati.
melaui monolog dari otak yang dititipkan pada saya sekarang ini.
entah bagaimana caranya dengan sebegitu ajaib Dia masih sesayang itu pada saya.
dia benar-benar memberi apa yang saya butuhkan. dan menjaga saya sebaik itu.
menjaga saya. menjaga saya. menjaga saya.
menjaga saya yang semakin kesini semakin imbisil dan tidak prinsipil.
menjaga saya yang semakin kesini semakin tolol untuk tidak menjaga cinta saya pada-Nya.
menjaga saya yang semakin kesini semakin jauh dari-Nya dan semakin dekat padanya.
huff.....
malam ini saya minta sedikit saja, Tuhan.
biarkan saya ditumbuhi cinta pada-Mu lagi.
biarkan saya dibawa-Mu untuk mendekat lagi.
ini malam ramadhan, Tuhan.
saya tahu, Kamu mendengar jelas-jelas.
dan saya tahu, Kamu ada di sini.
jadi jangan biarkan saya pergi lagi.
jangan biarkan ini sekedar jadi bumbu emosi...
saya minta sedikit saja dari semesta karunia.
0 comments:
Post a Comment